jump to navigation

Pesta Buku Bandung 2010 Januari 25, 2010

Posted by azkyalfahd in Lain-lain.
2 comments

Hmm… inilah acara yang selalu dinantikan di Bandung lebih tepat lagi di gedung landmark Jalan Braga selain pameran komputer , tempat dimana dulu saya sering mangkal jadi stand guide penerbit Mizan. Sebetulnya ada tiga even pameran buku setiap tahunnya  yang diadakan oleh IKAPI JABAR. Tahun ini berikut jadwalnya:

Pesta Buku Bandung  : 17-23 Februari 2010

Bandung Islamic Book Fair : 4-12 Mei 2010

Pameran Buku Bandung : 3-9 Agustus 2010

Mengapa even ini tidak diadakan lebih dari tiga kali? Biar buku-buku diskon setiap tahun pikir saya. Namun dari diskusi saya dengan teman sesama pecinta buku katanya toko buku-toko buku bakal pada gulung tikar karena para pecinta buku tentu akan lebih memilih pameran daripada toko buku yang ada. Hmm, quite reasonable answer. Selamat berburu buku bagi para pecinta buku dan selamat “cangkel” alias pegel kepada para stand guide buku. Ya, karena anda akan melayani pengunjung selama kurang lebih 12 jam mulai dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam.. hehe..

ADAKU DENGAN MEMBERI Januari 21, 2010

Posted by azkyalfahd in Lain-lain, Puisi.
add a comment

By Azky Al fahd

Hari ini tak sama lagi

Sejuta misteri tak lagi menghantui

Setetes hikmah yang ingin kuteguk

Setiap detik setiap hari

Telah kutemukan hilangnya keping diri

Nikmatnya hidup dengan melayani

Hanya untukmu, kutiru semua sifatmu

Layaknya kudusmu Maha Mengasihi Maha Memberi

Tak akan kutanya lagi

Untuk apa hidupku di dunia yang sepi ini

Terima Kasihku berbaris rapi sepanjang puisi

Atas karunia Sang Maha Pemberi Arti

Gubuk tercinta

*) Ditulis saat diri kehilangan orientasi

 

I GIVE THEN I EXIST

 

Today is no longer the same
A million mysteries no longer hauntingly came

A drop of wisdom that wish I gulp

In every second of every day

I have found my way

The joy of life by serving

Just for you, I imitate all your nature

Like the sanctity of yours the Giver

There never shall I ask anymore

For what reason is my life in this lonely world

Accept my love poems lined up neatly along

For the gift of the Almighty

The Giver of Meaning

SATU HARI SATU LEMBAR SATU DETIK SATU ANUGERAH Januari 21, 2010

Posted by azkyalfahd in Refleksi.
2 comments

By azky al- fahd

Satu hari satu lembar, ya memang menulis bukan sesuatu yang mudah tapi pernahkah kamu bayangkan jika satu hari satu lembar kau tuliskan sesuatu, apapun itu sedikit demi sedikit akan menjadi lembaran-lembaran yang bisa kau kumpulkan menjadi sebuah buku.

Pernahkah kamu menonton film one litre of tears, film ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan di negri sakura, umurnya kira-kira 15 tahun ketika ia tiba-tiba diserang penyakit aneh yang menyerang otaknya sehingga perlahan namun pasti dirinya menjadi lumpuh, satu persatu kemampuan geraknya hilang. Mulai dari tidak dapat berjalan dengan normal tidak dapat berdiri, tidak dapat berbicara dan akhirnya hanya bisa berbaring tak berdaya di atas ranjangnya. Namun sebelum segala sesuatunya memburuk, sang dokter menyarankan dirinya untuk menuliskan segala sesuatu yang dia alami ke dalam sebuah buku diary. Ajaibnya, karena dengan tekad yang kuat serta dengan motivasi yang tinggi bahwa dia merasa tidak mempunyai banyak waktu ia mampu menghasilkan buku yang sangat berpengaruh. Ia mengisahkan hari demi hari kehidupannya yang ia jalani seiring perjuangannya menghadapi penyakit. Buku ini akhirnya menjadi buku yang laris terutama di negri jepang sehingga saking menyentuhnya para produser film di Indonesia pun tak dapat menahan dirinya untuk mengadaptasi kisah tersebut yang pada awalnya berjudul one litre of tears atau buku harian Aya menjadi buku harian nayla.

Coba kamu hitung berapa usiamu, sekarang jika usiamu masih lima belas tahun umpamanya kamu masih punya banyak waktu lebih dibandingkan dengan orang yang usianya jauh lebih tua darimu. Jika kita menghitung umpamanya umur kamu 45 tahun lagi berarti kamu masih punya waktu untuk menulis sekitar 45×365 hari berarti 16425 hari yang kamu punya dan otomatis kamu punya kurang lebih 16 ribu halaman.

Sekarang perhatikan buku-buku yang ada, satu buku bisa terdiri dari 200 halaman atau 300 halaman dan itu sudah termasuk banyak lho. Jika kita bagi lembar demi lembar yang kamu tulis itu tadi menjadi sebuah buku, saya tanya berapa banyak buku yang bisa kamu hasilkan dengan hanya menulis satu lembar perhari? Luar biasa ya, kamu dapat mengarang sedikitnya 80 buku dengan masing-masing bukunya 200 halaman. Sekali lagi selamat kamu sudah bisa menghasilkan karya yang luar biasa.

Tetapi pertanyaannya sudahkah kita memulainya. Mungkin kamu semua tersenyum dan mesem-mesem “ya, belum” atau yang sudah mulai sekarang lebih sadar bahwa potensi yang Alloh berikan kepada kita berupa waktu bisa menjadi sesuatu yang besar dan istimewa baik di hadapan diri kita sendiri lebih-lebih dihadapan orang lain.

Sekarang tinggal tekad kita dan ke istimraran (kontinyuitas) kita dalam merangkai langkah dan menyusun helai demi helai sulaman yang kita inginkan. Jangan pernah berhenti di tengah jalan. Jangan mudah kalah oleh kemalasan kita. Jangan menyerah pada keadaaan yang selalu melemahkan kita untuk berprestasi. Kapanpun dimanapun kita masih punya kesempatan untuk berbuat.

Kamu tahu apa yang mendorong Aya dalam one litre of tearsnya sehingga dapat memunculkan tulisan yang hebat? Satu yaitu kesadaran bahwa dia tidak lama akan meninggal. Kecerdasan yang hanya dimiliki biasanya oleh orang yang dekat dengan kematian. Kecerdasan yang biasa dimiliki dan disadari kebanyakan pada saat usia senja pada saat manusia menderita penyakit, pada saat dihinggapi ketakutan yang luar biasa. Oleh karenanya pantaslah kecerdasan ini adalah kecerdasan yang paling ditekankan oleh Rosulullah SAW 1400 tahun yang lalu.

Rasulullah bertanya kepada para sahabat siapakah orang yang paling cerdas? Lalu rosul pun meneruskan dengan ucapan “yaitu orang yang paling banyak mengingat kematian”. Betapa tidak orang yang sadar bahwa kematian menghampirinya setiap saat akan begitu menghargai waktu dan kesempatan yang ia miliki, waktu yang tidak dapat dibeli dengan uang yang berlimpah, harta yang banyak dan tidak dapat ditukar dengan sesuatu apapun. Apakah kita bisa memutar balik waktu yang telah kita lewati dengan perhiasan yang kita miliki? Apakah kita bisa memohon agar kita mendapat kesempatan kedua kalinya?.”oh tentu tidak tuan!”( dengan aksen tuan Baron)

Sekarang kita baru meresapi makna surat Al ‘Ashr yang sering diulang-ulang imam ketika sholat berjamaah ataupun surat yang ribuan kali dikemukakan di atas mimbar mesjid oleh sang ustadz “Demi masa, sesungguhnya manusia itu sangat merugi “, lho kenapa manusia merugi? Karena setiap detik yang berlalu itu merupakan modalnya.

Kita bayangkan jika seorang pedagang beras memikul dua karung beras di atas pundaknya dan di kedua karungnya terdapat lubang yang menyebabkan beras yang ia bawa sedikit demi sedikit berkurang. Ya, beras yang ia akan jual mau tidak mau berkurang seiring perjalanannya. Jika dia menjual beras itu sesegera mungkin maka ia akan mendapatkan keuntungan dari berasnya itu, namun jika ia banyak berdiam diri saja tentu saja dia akan merugi setiap saat dan mungkin tak akan mendapat keuntungan sepeserpun karena modalnya telah habis di jalanan. Begitu pula usia kita yang terbagi ke dalam detik demi detik bisa menguntungkan ataupun mebangkrutkan kita jika tidak kita segera isi dengan amal sholeh. “Illaladziina aamanuu wa ‘amilusshalihaati watawashoubil haqqi watawaaashoubishobr” kecuali orang yang beriman beramal shaleh dan saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran.

Oleh karena itu sudah saatnyalah kita manfaatkan kecerdasan yang kita milki serta kesadaran akan begitu pentingnya dan berharganya waktu kita mari kita isi lembar-demi lembar tulisan kita dengan tinta yang mengukir kebenaran serta kesabaran mudah-mudahan menjadi amal sholeh yang so pasti menguntungkan.

*)Ditulis saat rasa malas menulis hadir

Kemenangan Sejati Januari 20, 2010

Posted by azkyalfahd in Refleksi.
1 comment so far

Setiap orang pasti menginginkan dirinya atau orang yang yang disayanginya menjadi juara dan menjadi pemenang dalam segala hal. Ada kebanggaan tersendiri misalnya ketika sang ibu melihat anak-anaknya menjadi juara kelas atau ketika sang istri melihat suaminya memenangkan persaingan bisnis atau ketika suami melihat istrinya menjadi istri teladan. Dan ada perasaan kecewa sekaligus sedih ketika semuanya itu tidak tercapai.

Kemenangan-kemenangan di atas memang wajar kita banggakan, tapi ada kemenangan yang lebih pantas kita banggakan dan syukuri. Menurut Anas bin Malik ada lima kemenangan yang yang patut kita banggakan.

Pertama ketika kita mampu melewati sehari penuh, dari pagi hingga malam hari tanpa meninggalkan catatan dosa sedikitpun. Inilah kemenangan yang pantas untuk dibanggaka, namun sayangnya sedikit sekali diantara kita yang berusaha menggapai kemenangan ini dan bahkan lebih sedikit lagi orang yang merasa sedih ketika hari-harinya terlewatkan dengan tumpukan dosa.

Kemenangan kedua adalah saat kita mampu keluar dari dunia ini dalam keadaan membawa iman. Saat kita mampu mengakhiri hidup kita dengan ucapan “laa ilaaha illa llah”, tiada tuhan selain Allah. Itulah husnul khatimah yang sepantasnya diidam-idamkan oleh semua orang. Jika kita lulus dari berbagai ujian pada saat sakaratulmaut, maka itulah kemenangan besar yang patut dibanggakan.

Sedangakan kemenangan ketiga adalah ketika kita mampu menyebrangi shirat dengan aman. Terbebas dari kengerian-kengerian kiamat dan kekejaman malaikat zabaniyah. Saat kita terbebas dan selamat dari ketegangan, kepanikan, kekhawatiran dan ketakutan hari perhitungan, maka itulah kemenangan. Dan pantaslah kita berbangga diri ketika kita mampu meraihnya.

Adapun kemenangan ke empat adalah ketika kita berhasil memasuki syurga yang penuh dengan kenikmatan dan terbebas dari ancaman neraka jahannam. Tidak ada nikmat apapun di dunia ini yang mampu mengalahkan kenikmatan syurga. Maka berbanggalah pemenang yang mampu menggapai kenikmatan syurga dan hidup di dalamnya dengan kekal.

Sedangkan kemenangan sesungguhnya dan kemenangan paling puncak adalah saat kita berada di puncak syurga dan berkesempatan untuk memandang wajah Allah. Suatu kebahagiaan yang luar biasa, suatu kenikmatan yang tiada tara ketika kita diperkenankan menatap wajahnya.

Kemenangan- kemenangan seperti itulah yang seharusnya kita dambakan. Namun masih sangat sedikit sekali orang yang sadar akan hal itu. Oleh karena itu mari kita sama-sama bertanya kepada diri kit amasing-masing sudah sejauh manakah usaha kita untuk menggapai kemenangan yang sesungguhnya itu? Dan sudah berapa banyakkah bekal kebaikan yang dapat kita kumpulkan untuk dapat meraihnya.

Sekarang tak usahlah kita terlalu berlebih-lebihan membanggakan kehidupan dunia dengan segala kegemerlapannya kalau toh akhirnya kita malah jatuh ke dalam jurang kesengsaraan. Kurangi keinginan kita untuk menumpuk-numpuk kesenangan dunia khawatir kita tidak kebagian kesenangan akhirat. Jagalah diri kita, jangan sampai tertipu dengan kesenagan dunia yang sedikit dan fana ini. Ingat pesan Allah dalam Al Quran “Wal aakhiratu khairuwwaabqoo” dan sesungguhnya kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

Bukan tidak boleh memiliki dunia. Silakan anda miliki dunia sebanyak-banyaknya tapi jangan sampai anda dimiliki oleh dunia. Silakan anda kuasai dunia tapi janga sampai dunia menguasai anda. Simpanlah dunia di tangan anda dan jangan pernah simpan dunia di hati anda (Qoola Aa Gym)

Memang wajar apabila kita selalu ingin berlomba-lomba dalam urusan dunia, tapi alangkah lebih baiknya jika kita juga lebih giat berlomba-lomba dalam urusan akhirat.Menang ketika berlomba dalam urusan dunia hanya sesaat. Tapi menang saat berlomba untuk urusan akhirat, kebahagiaan yang didapat tidak akan pernah tamat.

Rugilah mereka yang terlalu mengejar-ngejar dunia sementara ia lalai akan urusan akhiratnya.Wallohu a’lam bishowwab.

NB: Nasehat ini untuk diri pribadi

Fase Perkembangan Manusia Menurut Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah Januari 20, 2010

Posted by azkyalfahd in Refleksi.
add a comment

Sering saya berfikir saat saya memandang wajah saya di depan cermin dan mengevaluasi apa yang telah saya lakukan. Tanda-tanda peringatan dari Alloh semakin bertambah saja setiap harinya dari mulai kerut-kerut wajah yang tersembunyi sampai rambut-rambut di seluruh badan ini, walaupun belum memutih sih. Tapi yang terpenting setidaknya sapaan dari Alloh untuk kita memang beragam bentuknya. Kali ini yuk  sama-sama melihat fase perkembangan hidup kita menurut Imam Ibnu Qayyim agar kita selalu mengingatkan jiwa kita bahwa ia akan berpisah dengan jasadnya pada satu saat yang tak pernah kita duga.

  1. Nutfah ( mani yang bercampur)
  2. Alaqoh (segumpal darah)
  3. Mudgoh ( segumpal daging)
  4. Janin ( manusia)
  5. Shodigh ( lahir umur kurang dari tujuh hari)
  6. Radhi ( saat disusui)
  7. fathim ( saat disapih)
  8. Darij ( saat merangkak dan berjalan)
  9. Khumasy ( ketika tingginya lima jengkal)
  10. Matsgur ( giginya ompong)
  11. Mutsghir
  12. Mumayyiz ( umur sekitar tujuh tahun)
  13. Nasyi ( umur sepuluh tahun)
  14. Yafi ( mau mimpi)
  15. Baligh ( sudah mimpi, nocturnal emission, ihtilam)
  16. Hazur ( puncak kekuatan)
  17. Ghulam ( kalau kumis belum tumbuh)
  18. Baqil (saat tumbuh kumis)
  19. Fata ( periode antar kumis dan jenggot tumbuh)
  20. Syabb ( saat  berjenggot)
  21. Kuhulah ( 60 tahun)
  22. Syekh
  23. Syab (rambut memutih)
  24. Aghtam ( uban penuh di kepala)
  25. Ma’qus ( janggut dan rambut memutih)
  26. Haram ( kekuatan dicabut oleh alloh)
  27. Mayyit ( nyawa diangkat ke langit) to be continued…

So, di fase manakah kita saat ini dan hendak kemana? Jawab ayooo????